5 Cara Mengatasi Ketakutan Anak pada Pelajaran Matematika

1.      Berikan anak waktu untuk memahami materi
     Ajari anak dengan sabar dan pelan-pelan. Banyak siswa yang melihat Matematika sebagai pelajaran rumit yang harus menghafal rumus, padahal hitung-hitungan termasuk pelajaran konseptual. Menghafal langkah dan rumus malah akan membuat anak tidak senang belajar Matematika. Maka dari itu biarkan anak benar-benar memahami Matematika sesuai kapabilitas waktunya. Ulangi terus jika anak belum paham, tetapi jangan dimarahi, ya! Jadikan belajar Matematika sebagai hal yang menyenangkan bagi sang buah hati.
2.      
      Buat perasaan anak nyaman dengan kata-kata baik
     Bangun motivasi anak dalam belajar dengan kalimat-kalimat baik, seperti memberi pengertian bahwa tidak ada orang yang bisa Matematika semenjak lahir. Tanya pemikiran anak jika ia melihat suatu soal, apakah sulit atau mudah. Hilangkan perasaan negatif pada dirinya dengan tidak membandingkan kemampuan sang buah hati dengan orang lain. Jangan lupa untuk memberikan pujian sekecil apapun proses belajarnya jika ada kemajuan.
3.      
      Berikan waktu berpikir ketika mengajukan pertanyaan
     Bagi anak yang mempunyai kecemasan Matematika, pertanyaan langsung di depan orang lain akan menyiksa dirinya. Ia harus siap menanggung malu jika tidak bisa menjawab dengan cepat. Mari, pelan-pelan tanamkan pada diri Smart Parent bahwa Matematika bukan ajang kompetisi! Berikan anak waktu untuk berpikir ketika Anda mengajukan pertanyaan pada soal latihan. Jika masih ragu-ragu, yakini anak bahwa tidak apa-apa salah menjawab pertanyaan karena salah bukan berarti gagal.
4.       
      Menerapkan Matematika pada kehidupan sehari-hari
       Megan Roberts, seorang executive director of math for america (MFA) menjelaskan bahwa praktik Matematika pada hal-hal sederhana seperti harga, kembalian belanja, panjang dan lebar suatu benda dapat mengurangi kecemasan anak. Pancing anak untuk selalu penasaran pada angka di lingkungan sekitarnya. Jika dasarnya sudah kuat, maka materi konseptual lainnya dapat dipahami dengan baik ketika anak beranjak dewasa.
5.       
      Ubah gaya belajar anak
     Apabila Smart Parents telah meyakini ketidakcakapan anak dalam Matematika, mengubah cara mereka dalam mempelajari Matematika bisa mengubah sikap anak. Sekadar menghafal rumus mungkin tidak seefektif memahami maksud rumus tersebut  dan kapan rumus itu harus digunakan. Nah, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Pertama, bantulah anak saat mencatat pelajaran. Tujuan mencatat adalah untuk memahami isi pelajaran, bukan hanya menuliskannya. Luangkan waktu untuk membantu mereka mencari poin-poin penting dan tuliskan. Jangan lupa, tuliskan juga materi pendukungnya. Kedua, belajar menggunakan video belajar beranimasi di ruangbelajar. Video beranimasi akan memudahkan anak memahami konsep materi secara cepat, karena ada animasi pendukung yang dapat menjelaskan materi dengan lebih mudah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh soal trigonometri

contoh soal induksi matematika